Berita Seputar Wilayah Rembang

27.12.16

KABUPATEN REMBANG MASIH BANYAK PEKERJAAN RUMAH


Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto menjelaskan beberapa PR Pemkab yang masih belum terselesaikan hingga sekarang, diruang rapat bupati, Selasa (27/12).

Rangkuman berita Sindo Weekly Rembang.
Selain mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran, Di Kabupaten Rembang faktanya masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Daerah. Mulai dari konflik kepemilikan lahan di Pelabuhan Sluke, Penolakan Semen Indonesia di kecamatan Gunem, hingga keresahan para nelayan atas larangan pemakaian cantrang yang kian hari kian padat lakukan audiensi.

Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit didampingi oleh perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Pol Airut, PPP  TPI Tasik Aggung, beserta lainya melakukan audiensi untuk menemukan solusi atas Peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan No 2/2016 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik di Wilayah Pengelolaan Perikanan, Selasa (27/12), di ruang rapat Bupati Rembang.

Para nelayan cantrang Rembang tetap meminta kepada Pemerintah agar menunda berlakunya Permen tersebut sampai masyarakat benar-benar siap berpindah alat, apalagi kabarnya Permen itu akan diberlakukan mulai 01 Januari 2017. "Bisa jadi keresahan kapal besar iri kepada kapal kecil, karena selalu menunggu ketidakjelasan Kementerian KKP", tegas Suyoto, Ketua Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit Rembang.

Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto, dalam ruangan menegaskan, Pemerintah hanya bisa memfasilitasi saja atas usulan nelayan dan akan tetap berkomitmen membantu nelayan sepenuhnya. Sudah sering Pemkab Rembang memediasi masalah ini hingga bertemu langsung dengan Menteri Susi Pujiastuti, namun hasilnya, hanya senyuman sang Menteri yang didapat.

"Yang paling mahal adalah kenyamanan, harapnya bertemu duduk bersama, bermediasi dan berembug enaknya seperti apa, demi kebersamaan dan jangan mementingkan ego Sektoral" tutup Wakil Bupati.

Lanjutnya, jangan sampai ada lagi demo-demo seperti duli, pesen Wabub, masing-masing pihak agar saling bisa mengendalikan diri demi terciptanya kenyamanan di Kabupaten Rembang. (Handoko)